Bisnis.com, JAKARTA — Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz Indonesia Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) mencatatkan hasil usaha setelah pajak sebesar Rp406 miliar pada 2024.
Dikutip dari laporan keuangan DPLK Allianz Indonesia per 31 Desember 2024 di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (7/5/2025) total pendapatan investasi mencapai Rp442 miliar pada 2024 .
Sementara itu, total beban operasional yang ditanggung perusahaan mencapai sebanyak Rp35,7 miliar. Angka tersebut turun 2,29% YoY apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp36 miliar.
Baca Juga
Hingga akhir 2024, DPLK Allianz Indonesia mencatat total aset yang dimiliki perusahaan mencapai sebanyak Rp7,74 triliun. Total aset tersebut terdiri dari investasi Rp7,42 triliun dengan rincian Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp3,88 triliun, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp169 miliar, deposito berjangka Rp2,43 triliun, saham Rp761 miliar, obligasi Rp176 miliar, dan unit penyertaan reksadana Rp4,24 juta.
Adapun total aset lancar di luar investasi mencapai Rp366 miliar yang mana mengalami kenaikan 191,9% YoY apabila dibandingkan dengan Rp125 miliar pada 2023.
Dalam periode ini, DPLK Allianz Indonesia melaporkan mampu menekan total liabilitas yang ditanggung perusahaan menjadi Rp7,74 triliun. Jumlah ini dipangkas 3,62% dibandingkan Rp8,03 triliun pada 2023.