Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha multifinance atau leasing dari bank jumbo di Tanah Air telah merilis kinerja laporan keuangan mereka untuk tahun buku 2024. Secara ringkas, sebagian leasing milik bank tersebut ada yang mengalami kerugian hingga ada yang mencatatkan laba meskipun tergerus cukup dalam.
Seperti diketahui, saat ini terdapat empat bank yang masuk kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4. Mereka adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Pengelompokan KBMI 4 ini berdasarkan modal inti perusahaan dengan ketentuan lebih dari Rp70 triliun.
Leasing milik bank KBMI 4 paling cuan sepanjang 2024 ditempati anak usaha dari Bank BCA, yakti PT BCA Finance. Per akhir 2024, BCA Finance membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,88 triliun. Meski paling besar, angka tersebut terkoreksi 8,9% secara tahunan atau year on year (YoY).
Dalam periode tersebut, BCA Finance mencatatkan total pendapatan sebesar Rp4,87 triliun, tumbuh 6,6% YoY dibanding pendapatan periode 2023 sebesar Rp4,57 triliun.
Berikutnya di urutan kedua ada PT Mandiri Tunas Finance. Anak usaha Bank Mandiri ini pada periode 2024 membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,17 triliun, tumbuh 0,9% YoY dibanding periode 2023.
Perusahaan leasing yang diakuisisi Bank Mandiri pada 2009 silam ini, sepanjang 2024 menorehkan total pendapatan sebesar Rp5,58 triliun. Angka tersebut tumbuh 16,7% secara YoY dibanding total pendapatan periode 2023 sebesar Rp4,78 triliun.
Baca Juga
Perusahaan leasing paling cuan nomor tiga juga didapuk oleh anak usaha Bank Mandiri lainnya, yakni PT Mandiri Utama Finance. Mandiri Utama Finance pada 2024 membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp300,39 miliar. Angka tersebut terkoreksi cukup dalam, sebesar 43% YoY dibanding laba tahun berjalan pada periode 2023.
Sementara itu, total pendapatan PT Mandiri Utama Finance periode 2024 tercatat sebesar Rp3,40 triliun, atau tumbuh 13,2% YoY dibanding pendapatan periode 2023 sebesar Rp2,99 triliun.
Kinerja berbeda arah justru dialami oleh leasing anak usaha Bank BNI. PT BNI Multifinance atau BNI Finance dalam periode 2024 mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp11,18 miliar. Meski masih negatif, kerugian tersebut berhasil diperkecil dari rugi tahun berjalan periode 2023 sebesar Rp102,22 miliar.
Sementara itu, total pendapatan BNI Finance pada 2024 sebesar Rp741,65 miliar, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding pendapatan pada 2023 sebesar Rp301,54 miliar.
Pertumbuhan signifikan pada pendapatan ini tidak mampu menyokong kinerja laba, karena di saat yang sama total beban perusahaan juga meningkat 95,5% YoY menjadi Rp797,16 miliar, dibanding total beban periode 2023 sebesar Rp407,71 miliar.