Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Bukopin Tbk. berupaya memacu penyaluran kredit ke sektor mikro dan ritel guna mengantisipasi tekanan akibat tingginya suku bunga dana.
Direktur Keuagan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk. Tri Joko Prihanto mengatakan kenaikan BI Rate memicu kekhawatiran industri perbankan. Namun pihaknya optimistis kondisi tersebut dapat diantisipasi dengan memacu bisnis di segmen yang tepat.
“Kami mencari pasar yang bisa kami kuasai misalnya di ritel karena di dalamnya ada mikro dan bisnis yang marginnya bagus,” ujarnya saat dihubungi, Senin (8/12/2014).
Dia menuturkan target pertumbuhan kredit dan DPK perseroan pada 2015 akan disesuaikan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni di kisaran 15% hingga 18%.
Dia menambahkan dinamika ekonomi yang terjadi termasuk penaikan BI Rate akan memicu ekuilibrium baru di industri perbankan tahun depan. Tri Joko menegaskan pihaknya tak keberatan menurunkan suku bunga jika tren yang sama juga terjadi di industri perbankan.
PT Bank Bukopin Tbk mencatat laba sebesar Rp677 miliar pada kuartal III/2014. Laba perseroan terkoreksi sebesar 8,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit Bank Bukopin hingga September 2014 dimotori oleh segmen ritel seperti kredit UKM, mikro serta konsumer yang meningkat 23,83% menjadi Rp32,33 triliun dibandingkan dengan posisi September 2013 yang tercatat Rp26,1 triliun.