Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berencana untuk mengusulkan pembelian kembali atau buyback saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso di tengah performa saham BBRI yang cenderung mengalami koreksi dalam beberapa waktu terakhir.
"Buyback [saham] nanti kami usulkan di RUPS," katanya saat ditemui selepas acara BRI Microfinance Outlook di Tangerang, dikutip pada Jumat (30/1/2025).
Kendati demikian, orang nomor satu di BRI ini belum bersedia memaparkan jumlah maksimal pembelian kembali saham yang akan dilakukan.
"Kita mau buyback sebanyak-banyaknya. Kita bagi ke media nanti," kelakarnya kepada wartawan.
Adapun, terkait kisi-kisi kinerja 2024, Sunarso mengakui adanya tantangan situasi ekonomi yang terjadi sepanjang tahun lalu. Namun, dia optimistis bahwa BRI tetap menorehkan capaian positif.
Baca Juga
"Saya yakin BRI punya kapasitas dan kualitas untuk bisa mempertahankan tingkat perolehan labanya, meskipun sahamnya lagi dibuang-buang," tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, manajemen bank tersebut pernah melakukan buyback saham dengan jumlah jumbo. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI pada 13 Maret 2023 menyepakati buyback saham dengan nilai Rp1,5 triliun.
Buyback saham itu seharusnya digelar BRI baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah tanggal RUPST 2023.
"Didapatkan putusannya hari ini bahwa buyback dilakukan dalam rangka reward ke pekerja BRI dan untuk meningkatkan rasa kepemilikan ke BRI," ujar Sunarso dalam konferensi pers RUPST 2023, Senin (13/3/2023) silam.