Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantu Pembangunan Indonesia, ADB Siapkan US$1,5 Miliar

Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan siap menggelontorkan pinjaman sebesar US$1,5 miliar sepanjang tahun ini untuk membantu program-program pembangunan pemerintah.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan siap menggelontorkan pinjaman sebesar US$1,5 miliar sepanjang tahun ini untuk membantu program-program pembangunan pemerintah.

Presiden ADB Takehiko Nakao menyampaikan dana tersebut rencananya akan difokuskan ke sektor-sektor kritis seperti energi, pembangkit listrik, pelabuhan, sanitasi, dan program-program terkait kemaritiman, yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Ada banyak proyek yang bisa dikembangkan. Kami dengan senang hati mendukung agenda prioritas pemerintah. Saat ini banyak proyek yang sedang dalam tahap pembahasan dengan pemerintah," kata Nakao di Jakarta, Rabu (13/1). 

Berdasarkan data ADB, nilai tersebut menanjak cukup jauh dari total kucuran pinjaman selama 2014 yaitu US$550 juta dan 2013 yaitu US$720 juta.

Dia mengaku ketersediaan proyek-proyek investasi menjdi faktor penting yang menentukan besarnya jumlah pinjaman.


Nakao mengaku sejumlah pertimbangan menjadi alasan ADB dalam menaikkan angka pinjaman tahun ini misalnya komitmen pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur.

Dia menjelaskan sejak dilantik, Jokowi diyakini mampu menciptakan perubahan.

"Beberapa persetujuan proyek merupakan rencana tahun lalu namun tertunda karena pelaksanaan pemilihan umum," jelasnya.

Dia menggarisbawahi belanja pemerintah yang lambat sepanjang tahun lalu, yang berdampak signifikan pada perlemahan ekonomi. 

Dalam laporan singkat yang dipublikasikan Desember lalu, ADB mengemukakan Indonesia diprediksi tumbuh 5,1% tahun lalu dan 5,6% tahun ini.

Lembaga yang berbasis di Filipina tersebut mencatat sejak 1966 telah meminjamkan Indonesia sebanyak US$29 miliar dalam bentuk pinjaman, US$445 juta dalam bentuk bantuan teknis, dan US$307 juta dalam bentuk hibah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper