Bisnis.com, BANDUNG - Citibank optimistis menatap potensi pasar wealth management pada tahun ini. Dalam hal profitabilitas, Citibank menargetkan pertumbuhan 26% dari pasar tersebut.
Senior Vice President Head of Wealth Management Citi Indonesia Ivan Jaya mengakui layanan wealth management dari perusahaannya lebih kuat dibandingkan dengan bisnis intermediasi.
“Dari consumer bank sendiri wealth management menyumbang sekitar 20%-30% dari profitabilitas consumer bank Citibank Indonesia,” katanya, Selasa (24/2/2015).
Dia memandang banyak penyedia jasa keuangan yang menyediakan produk-produk sebagaimana yang ditawarkan oleh pihaknya dalam wealth management, meliputi produk ORI, Sukuk, valuta asing, reksa dana, bancassurance, dan obligasi.
“Kami beroperasi dengan wealth management yang lengkap, mulai dari wealth creation atau menciptakan kekayaan, wealth accumulation atau mengakumulasi kekayaan, ataupun wealth distribution atau proteksi kekayaan kami dengan produk yang lengkap,” tuturnya.
Apalagi berdasarkan survey Citi Fin-Q yang dilakukan Citibank, mayoritas responden Indonesia dengan porsi sebanyak 65% dari 516 responden di Indonesia secara acak merasa memiliki pemahaman yang baik atau sangat baik mengenai pengelolaan keuangan dan investasi.
“Tapi memang mayoritas masih diinvestasikan untuk produk konvensional, seperti di tabungan dan deposito. Potensi pasar untuk layanan ini masih sangat besar di Indonesia,” ujarnya.
Nasabah Citibank yang termasuk dalam nasabah prioritas atau nasabah Citigold merupakan nasabah yang menyimpan dana mulai dari Rp500 juta ke atas.
