Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meningkatkan jumlah investor ritel karena investasi di pasar saham lebih menguntungkan dibandingkan menyimpan dana di perbankan.
Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, mengatakan tingkat imbal hasil saham pada tahun lalu mencapai 22% sedangkan rata-rata bunga deposito hanya 9%.
"Jadi di equity itu masih menarik, kita tawarkan ke investor karena mindset orang sekarang lebih banyak menabung," jelasnya selepas seminar investasi yang diselenggarakan J Club, Sabtu (7/3/2015).
Menurut Samsul, investasi di saham akan semakin mengeliat ketika level inflasi rendah. Tingkat inflasi yang rendah akan mendorong suku bunga acuan bank sentral juga turun sehingga bunga deposito tidak membumbung.
Samsul menyebut, masyarakat yang memiliki kelebihan dana sementara enggan melakukan terobosan wirausaha punya opsi untuk berinvestasi di saham. "Artinya dia ikut pada perusahaan yang sudah jalan," tukasnya.
Untuk meningkatkan jumlah investor ritel, BEI telah menurunkan satuan lot menjadi 100 lembar dari sebelumnya 500 lembar. Dengan kata lain, investor bisa melakukan investasi dengan nilai yang lebihkecil.
Samsul mengatakan, hingga saat ini penambahan investor ritel per bulan mencapai 15.000 investor. Dia berharap dalam setahun minimal ada penambahan investor ritel baru sebanyak 100.000.