Bisnis.com, JAKARTA— Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) seperti ‘mementahkan’ sentimen lainnya.
Seperti halnya BPS yang hari ini mengumumkan neraca perdagangan Februari 2015 yang tercatat surplus, namun rupiah sampai pk. 13:40 melemah 0,26% ke Rp13.240.
Investor seperti tidak peduli pada sentimen lainnya, dan fokus tertuju pada rapat FOMC yang digelar pada 17—18 Maret 2015.
Apalagi, jika bukan yang ditunggu adalah kemungkinan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya (Fed Rate).
Padahal dari pertemuan sebelumnya berkali-kali sudah dinyatakan, paling cepat Fed Rate dinaikkan pada Juni ini.
Namun siapa yang bisa memastikan 100% arah pasar. Mengingat kabar yang dinilai tidak terlalu diperhatikan, ternyata juga bisa membuat pasar cemas atau sebaliknya malah euforia.
Potensi Naik
Akankah Fed menaikkan suku bunga acuannya?
Jika melihat tren yang dilakukan bank sentral di sejumlah negera, justru saat ini tengah rajin untuk memangkas suku bunga acuan.
Sebut saja bank sentral Korsel, Thailand, China, India, Polandia , Australia, Kanada, Swiss, Rusia, Turki, termasuk Indonesia.
Fed Rate memang sudah lama tidak menaikkan suku bunganya dalam besaran yang rendah.
Tercatat Fed Rate tidak berubah sejak tahun 2008. Sejak bank sentral AS ketika itu memangkas suku bunga dari 1% ke 0,25% seperti saat ini.
Karena itu ada kekhawatiran, jika sampai terjadi kenaikan Fed Rate, dampaknya lebih ke aliran modal yang berpotensi kembali ke negara tersebut.
AS memang sudah melangkah pesat. Ekonominya terus bertumbuh, dan data makro ekonomi yang dirilis juga seringkali baik. Namun AS masih seringkali mesti menghadapi data ritel yang tidak menggembirakan.
Ritel terkait inflasi yang menjadi salah satu data yang paling dipertimbangkan Fed dalam memutuskan suku bunganya, selain data tenaga kerja.
Namun pada akhirnya Fed tentunya yang mengetahui kemana kebijakan akan dibawa.
Hanya saja selama masih di ‘areal abu—abu’, selama itu pula pasar akan terus dibuat gelisah.
Suku bunga sejumlah bank sentral:
Bank sentral | Suku bunga (%) | Jadwal pertemuan (2015) |
Fed | 0,00—0,25 | 18 Maret |
ECB | 0,05 | 15 April |
BOE | 0,5 | 9 April |
SNB | -0,75 | 19 Maret |
RBA | 2,25 | 7 April |
BOC | 0,75 | 15 April |
RBNZ | 3,5 | 29 April |
BOJ | 0,1 | 17 Maret |
Sumber: Investing.com, 2015