Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Central Asia Tbk mengalami penggelembungan belanja modal sebanyak 10% pada 2015 karena depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan perseroan mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,5 triliun pada tahun ini.
Namun alokasinya berpotensi membengkak hingga 10% karena sebagian besar perlengkapan dibeli dengan valas.
“Kami sudah hitung di level Rp12.500. Jadi kalau dilihat dengan yang sekarang ada kenaikan kira-kira 10%,”ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Dana investasi sebagian besar digunakan untuk pembelian mesin anjungan tunai mandiri (ATM), dan perlengkapan teknologi informasi lain yang tidak bisa diperoleh di dalam negeri.
Kendati demikian, pelemahan rupiah tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan.
Perseroan sudah membatasi pinjaman berdenominasi valas sejak 2005 sehingga tidak khawatir berdampak pada pencatatan keuangan.