Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah gencar menyelidiki investasi bodong selain Mavrodi Mondial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia (MMM).
Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Rusli Nasution mengatakan saat ini OJK tengah menyelidikan investasi dengan mengumpulkan dana dan memiliki imbal hasil begitu besar.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan investasi yang tengah diselidiki OJK ini menawarkan imbal hasil yang fantastis mencapai 30-40% per bulan.
"Ada beberapa yang sedang kami selidiki. Selain MMM, ada 3 jenis investasi lain yakni emas, umrah, haji. Ini tidak masuk akal karena memang imbal hasil terlalu besar, 30%-40%, itu dari mana? Bisnis apa?," ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Jumat 109/4/2015).
Penyelidikan OJK ini telah dilakukan sejak 2014 karena marak di masyarakat. Kendati demikian, OJK belum menerima laporan pengaduan dari masyarakat terkait kerugian dari investasi ini.
"Belum ada pengaduan. Tiga investasi ini terjadi di Pulau Jawa tapi bukan Jakarta. Ini sedang teliti dan mencari data," kata Rusli.
Menurutnya, investasi jual-beli emas tidak ada yang memberikan untung sebesar 30% hingga 40%. "Imbalnya ini besar. Kami curiga. Jual beli emas juga untungnya enggak sampai segitu,"
Untuk investasi umrah dan haji, lanjut Rusli, masyarakat diiming-imingi setoran yang lebih ringan dari bayaran pada umumnya.
Selain itu, perusahaan penyedia jasa travel umrah dan haji ini menawarkan pemberangkatan yang lebih cepat dari biasanya.
"Mereka tawarkan umroh cuma Rp10juta-Rp15 juta. Padahal kan umumnya Rp20juta-Rp25 juta," ucap Rusli.
Selain tiga praktik investasi bodong itu, OJK tengah menelisik investasi MMM yang kembali bangkit setelah sempat guliung tikar pada tahun lalu. OJK mulai memanggil pelaku bisnis MMM, meskipun akhirnya tidak digubris.