Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Syariah: Kuartal I/2015 DPK Lebih Tinggi Dari Pembiayaan

Perolehan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan pada kuartal I/2015.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Perolehan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan pada kuartal I/2015.

Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono memerinci pertumbuhan DPK perseroan mencapai sekitar 5% dari angka per Desember tahun lalu.

"Komposisi DPK perseroan masih didominasi oleh deposito. Terlebih dengan adanya penambahan dana haji yang dipindahkan dari BNI ke BNI Syariah," ucapnya di Jakarta baru-baru ini.

Sedangkan pembiayaan tumbuh sekitar 4,5%.

Menurutnya, hal ini disebabkan kondisi dua kuartal berturut-turut, yaitu kuartal IV/2014 dan kuartal I/2015 kondisi makro ekonomi belum stabil, sehingga para pelaku usaha masih wait and see.

Adapun, target pertumbuhan hingga akhir tahun ini sebesar 25%, lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan 5 tahun terakhir di mana biasanya ditetapkan pada angka 30% hingga 35%.

"Kami memang melihat kondisi tahun ini tidak sebaik tahun lalu. Mencapai target atau tidak, kami lihat dulu di kuartal II/2015. Kalau masih lambat seperti kuartal I, baru kami khawatir. Namun, bank-bank kan dikasih kesempatan merevisi rencana bisnis bank sampai Juni," ucapnya.

Data Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per Januari 2015 pertumbuhan pembiayaan mencapai bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) sebesar 3,83% menjadi Rp197,279 triliun. \

Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahunan pada Desember 2014 sebesar 8,5% dan Januari 2014 sebesar 26,94%.

Perlambatan ini disumbang oleh kinerja BUS. Pertumbuhan pembiayaan BUS hanya mencapai 1,30% menjadi Rp145,976 triliun sedangkan pertumbuhan UUS mencapai 11,55%.

Di sisi lain, pertumbuhan DPK tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pembiayaan. Total DPK yang dihimpun perbankan syariah meningkat 11% menjadi Rp210,761 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper