Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyataka telah memberikan izin akuisisi 40% saham PT Bank Metro Express oleh Shinhan Financial Group Korea senilai Rp700 miliar.
Mulya E. Siregar, Deputi Komisioner OJK, mnegatakan, Shinhan juga telah berkomitmen untuk mengakuisi satu bank lainnya. Lantas, siapa Bank Metro Express?
Berdasarkan keterangan dari website perseroan, Bank Metro Express berdiri di Jakarta pada 8 September 1967 dengan nama PT Central Sumatra Djawa Bank. Sepuluh tahun berselang bank tersebut mengubah nama menjadi Bank Metro Express.
Bank Metro Express fokus ke segmen ritel, terutama penyaluran kredit untuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Hingga saat ini, Bank Metro Express memiliki dua kantor cabang dan 16 kantor cabang pembantu.
Sebelum diakuisisi, pemilik bank ini adalah PT Metropanca Gemilang dengan porsi saham 99,998%.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi, aset Bank Metro Express mencapai Rp995,29 miliar atau tumbuh 24%, didorong oleh kenaikan pemilikan aset surat berharga yang cukup signifikan. Sementara itu, pertumbuhan kredit hanya mencapai 1,46% menjadi Rp537,6 miliar.
Sepanjang 2014, Bank Metro Express mencatat laba bersih sebesar Rp6,9 miliar. Total modal intin yang dimiliki bank ini mencapai Rp211 miliar dengan rasio kecukupan modal sebesar 37%.