Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Ini Potret Industri Keuangan Syariah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri keuangan syariah akan semakin berkembang.

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri keuangan syariah akan semakin berkembang.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan sudah banyak capaian kemajuan dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional baik dari aspek kelembagaan keuangan syariah, dan infrastruktur penunjangnya, keahlian dan perangkat regulasi dan sistem pengawasan maupun awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah.

"Perkembangan sistem keuangan syariah juga diikuti oleh aktivitas ekonomi syariah yang secara timbal balik saling mendukung seperti industri makanan, produk kosmetika, dan obat-obatan halal, fashion muslim, dan pariwisata syariah," ujarnya di Jakarta, Senin (1/6/2015).

Berdasarkan data OJK hingga Desember 2014, industri perbankan syariah terdiri dari 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah yang dimiliki bank umum konvensional dan 163 Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Syariah atau BPRS dengan pencapaian totak aset senilai Rp272,34 triliun atau dengan pangsa pasar 4,83%.

Sementara itu, jumlah pelaku industri keuangan non bank (IKNB) syariah yakni 98 lembaga di luar LKM yang terdiri atas usaha jasa takaful atau asuransi syariah yang mengelola aset senilai Rp22,36 triliun.

Usaha pembiayaan syariah juga mengelola aset senilai Rp23,29 triliun dan lembaga keuangan syariah lainnya dengan aset senilai Rp12,86 triliun.

"Secara keseluruhan pangsa pasar IKNB syariah telah mencapai 3,96% dibanding total aset IKNB secara umum," kata Muliaman.

Pasar modal syariah yang dikembangkan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan masyarakat di Indonesia yang ingin melakukan investasi di produk pasar modal yang sesuai dengan prinsip dasar syariah.

Hingga akhir Maret 2015, total saham syariah yang diperdagangkan di pasar modak syariah mencapai Rp2.949,89 triliun, sementara itu sukuk korporasi yang diperdagangkan mencapai Rp7,1 triliun dan reksadana syariah Rp11,16 triliun.

"Untuk sukuk negara (SBSN) yang diterbitkan pemerintah senilai Rp208,4 triliun. Kondisi yang dihadapi oleh pasar modal syariah Indonesia sampai saat ini adalah minimnya jumlah pemodal yang melakukan investasi, terutaman apabila dibandingkan dengan jumlah pemodal pada sektor perbankan," ucapnya.

Kebijakan bursa efek menurunkan 1 lot menjadi 100 lembar saham juga diyakini akan semakin banyak lapisan masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar modal.

Muliaman menambahkan pada 2014 sektor jasa keuangan syariah menghadapi tantangan berupa perlambatan pertumbuhan.

Tantangan industri keuangan syariah pada 2015 juga tidak mudah mengingat lingkungan ekonomi global belum menunjukkan pemulihan yang signifikan dan bahkan menghadapi tantangan baru dari pergerakan harga mingak.

"Kami optimis bahwa perekonomian domestik akan terus membaik sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperbaiki postur fiskal dan kebijakan pembangunan infrastruktur serta proyek prioritas pemerintah lainnya. Industri jasa keuangan syariah harus dapat memanfaatkan dinamika ekonomi domestik dan mengambil peran yang lebih besar dalam pembangunan nasional," tuturnya.

Salah satu agenda penting dalam perkembangan industri keuangan syariah yakni peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang prinsip ekonomi dan keuangan syariah.

"Ini merupakan tanggung jawab bersama OJK dan seluruh stakeholders ekonomi dan keuangan syariah karena saat ini jumlah masyarakat yang memahami industri keuangan syariah masih terbatas dan tidak mungkin akan tercipta basis pasar keuangan syariah yang lebih besar," kata Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper