Bisnis.com, YOGYAKARTA - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Jago Tbk. (ARTO) atau Bank Jago Syariah mencatat jumlah pengguna GoPay Tabungan Syariah by Jago meningkat hingga lebih dari 500% per Maret 2024
Head of Sharia Business Bank Jago Waasi Sumintardja mengatakan misi utama dari peluncuran produk ini adalah guna membantu keuangan masyarakat unbanked. Dia pun mengharapkan inovasi ini dapat meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia.
“Jumlah pengguna yang ada terhitung baru lima bulan sejak diluncurkan pada akhir Oktober 2023,” ujarnya dalam Media Briefing di Yogyakarta, Jumat (3/5/2024)
Sebagaimana diketahui, layanan GoPay Tabungan Syariah by Jago menggunakan Akad Wadiah, sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan disupervisi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS), sehingga nasabah dapat dengan tenang mengelola keuangan sesuai dengan cara dan keyakinan mereka.
Di sisi lain, kata Waasi, Bank Jago Syariah hadir pada 2022 untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah Indonesia.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, produk dan layanan perbankan syariah masih belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia karena menganggap belum setara kemudahan dan kenyamanannya dengan produk dan layanan perbankan konvensional.
Baca Juga
“Karena setiap orang berhak untuk menikmati solusi keuangan digital bersama keluarga dan teman, Bank Jago meluncurkan Aplikasi Jago Syariah yang fitur-fitur layanannya dirancang setara dan secanggih Jago App konvensional, namun tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah,” ucapnya.
Adapun, Jago Syariah App dirancang secara khusus dengan prinsip life-centric agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, termasuk dalam mengelola keuangan secara mudah, inovatif, dan kolaboratif.
Tertanam dalam ekosistem, Jago Syariah dapat memfasilitasi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi keuangan dalam satu aplikasi, termasuk melakukan pembayaran secara seamless dan berinvestasi serta menabung sesuai keinginan, bersama orang-orang terdekat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Lebih lanjut, selama dua tahun beroperasi (Februari 2022-Maret 2024), Jago Syariah mencatatkan jumlah nasabah Jago Syariah mencapai hampir 1,8 juta nasabah.
Kemudian, mayoritas atau hampir 80% nasabah Jago Syariah berusia produktif, dengan rentang usia 18-44 tahun, yakni gen Z dan millennial). Nasabah Jago Syariah juga tersebar di seluruh Indonesia (34 provinsi), dari Aceh hingga Papua.
Jago Syariah pun tercatat telah membantu transaksi nasabah di 145 negara, baik offline maupun online, terbesar di Amerika Serikat, Irlandia, Inggris, Singapura, dan Malaysia.
“Nasabah Jago Syariah telah membuat 2,6 juta Kantong untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terbanyak untuk keperluan dana darurat, uang muka dan cicilan rumah, serta kebutuhan keluarga,” kata Waasi
Selanjutmya, total transaksi nasabah Jago Syariah mencapai 32 juta di 560.000 lapak usaha (merchant), baik offline maupun online,
Sementara, bila melihat selama momen Ramadan dan Idulfitri 2024, tercatta transaksi nasabah Jago Syariah yang menggunakan lebih dari 6000 Kantong yang terkait dengan keperluan THR, Lebaran, zakat, dan mudik kian meningkat.
Bahkan, Jago Syariah yag berkolaborasi dengan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) mampu meningkatkan animo nasabah untuk berinvestasi. Di mana, jumlah pengguna Bibit yang terkoneksi dengan Jago Syariah sejauh ini mencapai 225.000 atau rata-rata meningkat lebih dari 700% dalam setahun.
“Pengguna Bibit yang terkoneksi dengan Jago Syariah didominasi oleh Gen Z 53% dan millenial 41%, yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah transaksi investasi nasabah Jago Syariah via Bibit mencapai hampir 700.000 transaksi,” ujarnya.