Bisnis.com, JAKARTA -- Himpunan Bank Negara (Himbara) memperkirakan dampak penghematan biaya operasional dan biaya investasi empat bank milik negara (BUMN) baru akan terasa pada 2016.
Asmawi Syam, Ketua Umum Himbara, mengatakan saat ini rencana penggabungan mesin ATM bank BUMN masih dalam tahap pemetaan ATM milik masing-masing bank, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
"Kami masih mendata sebarannya seperti apa, di satu tempat ada empat ATM menumpuk, tapi di tempat lain malah enggak ada. Ini sedang dibahas, ATM bank mana yang mau direlokasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Asmawi mengatakan, penggabungan mesin ATM ini sekaligus akan mendorong pemerataan sehingga layanan kepada nasabah juga akan merata. Di sisi lain, penggabungan akan mendorong efisiensi masing-masing bank karena tidak harus menambah mesin ATM dalam jumlah besar.
Menurut Asmawi, anggota Himbara juga masih membahas pembagiaan pendapatan terkait dengan operasional ATM milik anggota Himbara. Dia menegaskan, penggabungan mesin ATM akan terealisasi tahun ini.
Per Maret 2015, jumlah ATM milik empat bank BUMN mencapai 52.212 unit. BRI menjadi pemilik mesin ATM terbanyak sebesar 20.856 sedangkan BTN memiliki mesin ATM paling sedikit sebanyak 1.830.