Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMF Pastikan Rilis EBA-SP Sebesar Rp2 Triliun pada Semester II

Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) memastikan proses penerbitan sekuritisasi kredit pemilikan rumah Bank Tabungan Negara (KPR BTN) senilai Rp2 triliun dilaksanakan pada semester II.

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) memastikan proses penerbitan sekuritisasi kredit pemilikan rumah Bank Tabungan Negara (KPR BTN) senilai Rp2 triliun dilaksanakan pada semester II.

Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF menjelaskan proses pemberkasan penerbitan Efek Beragunan Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP) dari Bank Tabungan Negara (BTN) tengah mengurus izin administrasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

EBA SP yang juga Kontrak investasi kolektif ini akan menggunakan underlying rumah serta kredit perumahan rakyat (KPR) dari Bank Tabungan Negara dengan kategori prime morgage atau aset lancar. Sekuritisasi aset ini diharapkan mempercepat proses pengadaan rumah yang digagas oleh pemerintan melalui program 1 juta rumah.

"Saat ini kami sedang mengurus perizinan ke OJK, ditargetkan semester dua ini akan diluncurkan," ujar Raharjo di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (14/6/2015).

Menurutnya, selain BTN, bank besar lainnya yakni Bank Mandiri sempat memastikan akan meluncurkan EBA SP pada tahun ini namun kondisi pasar keuangan yang kurang stabil membuat bank dengan aset terbesar ini menunda pelaksanaan.

Raharjo mengharapkan semakin banyak perbankan yang melakukan sekuritisasi kredit KPR yang mereka miliki sehingga terdapat alternatif sumber pembiayaan. Walau begitu, ia melihat saat ini terdapat 6 bank yang sebenarnya sudah sanggup melakukan sekuritisasi aset KPR nya.

"Kita akan dorong perbankan ini melakukan sekuritisasi sehingga pilihan sumber pembiayaan lebih beragam," ujarnya.

SMF sendiri merupakan badan usaha milik negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan yanb mengkhususkan diri pada pembiayaan sekunder kredit rumah bagi masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Perusahaan melayani kepemilikan rumah dengan plafond hingga Rp700 juta dari sebelumnya Rp500 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper