Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, uang yang diedarkan oleh Bank Indonesia mengalami peningkatan rerata sebesar 14,7% setiap tahunnya.
Bank sentral memproyeksikan kebutuhan uang atau outflow selama periode Ramadan mencapai sekitar Rp119,1 triliun hingga Rp125,2 triliun atau naik sekitar 0,3% dibandingkan Ramadan tahun sebelumnya yang mencapai Rp124,8 triliun.
Yudi Harymukti, Deputi Direktur Departemen Pengelolan Uang Bank Indonesia, mengatakan karakteristik kebutuhan uang selama Ramadan umunya berpola atau bersiklus 3 tahunan mengingat selisih hari antara kalender Masehi dan Hijiriah 10-11 hari.
"Untuk inflow pada periode Ramadan diperkirakan sebesar Rp23,7 triliun hingga Rp24,9 triliun," ujarnya di Gedung BI, Kamis (25/6/2015).
Dia menambahkan adanya kenaikam outflow pada Ramadhan kali ini karena bersamaan dengan liburan anak sekolah yakni Juni-Juli.
"Jumlah hari raya libur Lebaran yang berjumlah 5 hari atau lebih sedikit dibandingkan tahun 2014 yakni 6 hari juga akan mempengaruhi kenaikan outflow pada Ramadhan tahun ini," katanya.
Berdasarkan data historis, outflow periode Ramadan per kelompok pecahan akan didominasi oleh uang pecahan besar yakni Rp20.000 ke atas yang diperkirakan mencapai 91,7% dari total outflow.
"Sisanya sebesar 8,3% merupakan uang pecahan kecil yakni Rp10.000 ke bawah . Untuk sebaran wilayah yang tertinggi berada di Pulau Jawa sebesar 32%, Jakarta 29%, Pulau Sumatera sebesar 20%," terangnya.