Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Salurkan Dana Linkage Rp1 Triliun untuk Kredit UMKM

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyiapkan Rp1 triliun untuk disalurkan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jawa Timur.
Bank Jatim./JIBI
Bank Jatim./JIBI

Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyiapkan Rp1 triliun untuk disalurkan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jawa Timur.

Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso mengatakan penyediaan dana penyaluran kredit UMKM tersebut dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Timur terutama para UMKM yang kurang tersentuh oleh perbankan dalam permodalan usaha.

"Penyediaan dana kredit UMKM ini juga merupakan sinergi antar lembaga keuangan di Jatim seperti amanah Gubernur Jatim Soekarwo agar perbankan bisa menyentuh pelaku usaha kecil yang bisa meningkatkan perekonomian Jatim," jelasnya seusai menandatangi MoU Bank Jatim dengan BPR Jatim tentang Penyaluran Dana Linkage di Surabaya, Senin (13/7/2015).

Dia menjelaskan penyediaan dana kredit tersebut menggunakan skema reimburse yakni baru bisa dicairkan ke Bank Jatim setelah BPR Jatim mencairkan kredit kepada nasabah. Dari skema linkage tersebut, Bank Jatim hanya memperoleh bunga 2% sedangkan BPR Jatim atau Bank UMKM 6% per tahun.

"Cara seperti ini saya lakukan agar dana tidak disalahgunakan dan tidak tepat sasaran. Penyaluran dana linkage ini pada akhirnya bisa saling menghidupi, BPR Jatim dapat berkembang, Bank Jatim juga berkembang," katanya.

Direktur BPR Jatim Subawi menjelaskan setidaknya setiap nasabah bisa memperoleh kredit UMKM minimal Rp10 juta dari dana linkage tersebut. Dana tersebut juga dapat menutup target penyaluran kredit tahun ini yakni Rp1,8 triliun.

"Sampai semester I ini penyerapan kredit UMKM sudah mencapai Rp1,6 triliun," katanya.

Dia menambahkan rencananya dana linkage tersebut akan disalurkan kepada UMKM yang bergerak di sektor usaha produktif atau industri barang jadi dan sektor pertanian yang selama ini tidak terjangkau.

"Jadi kredit tidak diberikan untuk kredit konsumtif seperti kredit kendaraan misalnya. Jadi harus usaha-usaha yang menghasilkan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper