Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk mencatat penurunan laba bersih konsolidasi sebesar 1,57% per Juni 2015.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi yang diterbitkan perseroan, perolehan laba bersih Bank Bukopin mencapai Rp509,2 miliar, turun tipis dari posisi Juni 2014 sebesar Rp517,3 miliar.
Laporan keuangan bank berlogo pohon beringin itu menunjukkan, laba tergerus akibat beban biaya dana dan pencadangan. Beban biaya dana Bank Bukopin naik 22% sedangkan pendapatan bunga tumbuh 18%. Alhasil, pendapatan bunga bersih tumbuh 7,47% menjadi Rp1,33 triliun.
Beban biaya dana tumbuh lebih tinggi karena penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 16% menjadi Rp70,74 triliun, didorong kenaikan dana deposito berbunga mahal seebesar 27% menjadi Rp43,2 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit mencapai Rp58,68 triliun, tumbuh 15,3% atau sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK.
Tekanan biaya dana juga tercermin dari penurunan tingkat net interest margin atau NIM. Tingkat NIM Bank Bukopin turun 49 basis poin menjadi 3,41%.
Di samping tekanan biaya dana, Bank Bukopin juga mencatat kenaikan beban impairment atau cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 110% menjadi Rp89,23 miliar. Kenaikan ini disebabkan kenaikan rasio kredit tbermasalah sebesar 22 bps menjadi 2,88% (gross)