Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momok Industri Perbankan, Kenaikan NPL dan Perlambatan Kinerja

Sejumlah ekonom memprediksi akan ada perlambatan penyaluran kredit dan peningkatan jumlah rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) hingga akhir tahun ini.
Kinerja industri perbankan Indonesia./ Bisnis
Kinerja industri perbankan Indonesia./ Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah ekonom memprediksi akan ada perlambatan penyaluran kredit dan peningkatan jumlah rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) hingga akhir tahun ini.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Gajah Mada Tony A Prasetiantono memproyeksikan pertumbuhan kredit industri perbankan hingga akhir tahun hanya berada di kisaran 10% hingga 12%.

"Saya perkirakan pertumbuhan kredit hanya 10%-12%, atau di bawah target Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

OJK menurunkan target pertumbuhan kredit dari 16% hingga 17% menjadi hanya 13% hingga 15%.

Dia memprediksi rasio kredit bermasalah atau NPL industri perbankan diprediksi berada sekitar 3% hingga 3,5%.

"NPL ini masih di bawah batas aman 5%," kata Tony.

Adanya kenaikan NPL perbankan ini membuat industri perbankan menaikkan provisinya untuk mengantisipasi tekanan pada kredit bermasalah sehingga berdampak pada perolehan laba perbankan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Ryan Kiryanto yang menuturkan keputusan sejumlah bank yang menaikkan alokasi provisio merupakan langkah yang tepat dalam menghadapai pelemahan ekonomi.

"Kredit tahun ini melambat dan NPL pun berpotensi naik. Tepat bank-bank menaikkan coverage rationya," ucapnya.

Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL industri perbankan nasional sejak awal tahun telah menunjukkan peningkatan. Per Januari 2015, angka NPL bank-bank tercatat sebesar 2,36% atau naik basis poin dari NPL akhir tahun lalu yang sebesar 2,16%.

Adapun per April 2015 rasio NPL tercatat sebesar 2,40% atau mengalami peningkatan 36 bps dari NPL periode yang sama pada tahun lalu sebesar 2,04%. Dari data BI, per Mei 2015 rasio kredit bermasalah mencapai 2,6% atau naik dari posisi 2,5% dari bulan sebelumnya.

Ryan menambahkan sejumlah sektor yang patut diwaspadai dalam penyaluran kredit perbankan hingga akhir tahun ini yakni sektor konstruksi, perdagangan, pertambangan, dan perkebunan.

"Sektor yang bakal membaik ini otomotif dan properti karen ada relaksasi kebijakan loan to value (LTV) dan uang muka," tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper