Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit BRI Hanya Tumbuh Tipis

Corporate Secretary BRI Budi Satria berharap pada kuartal IV/2015 akan ada angin segar bagi kredit perbankan dari sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong perekonomian Indonesia
Gedung Bank Rakyat Indonesia/Ilustrasi
Gedung Bank Rakyat Indonesia/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang tahun ini, perbankan masih sulit lepas dari bayang-bayang gelap perlambatan kredit. Industri ini pun rupanya harus berlapang dada atas pertumbuhan kredit yang tidak begitu besar dibandingkan tahun sebelumnya akibat perlambatan ekonomi.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk memproyeksikan hingga akhir tahun ini total kredit perseroan bertumbuh 10%.

Corporate Secretary BRI Budi Satria berharap pada kuartal IV/2015 akan ada angin segar bagi kredit perbankan dari sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong perekonomian Indonesia.

"Sebetulnya triwulan terakhir kami harapkan sudah lebih baik karena berbagai upaya pemerintah yang sudah dilakukan, baik di bidang fiskal maupun moneter," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (10/9/2015).

Perlambatan ekonomi yang terjadi pada semester pertama tahun ini, lanjutnya, memiliki pengaruh yang besar terhadap total pertumbuhan kredit dan laba perseroan.

Budi memproyeksikan penyaluran kredit BRI tumbuh hanya 10% secara total. "Khusus kredit mikro sampai saat ini masih bisa bertumbuh hingga 19%," katanya.

Kendati demikian, dia optimistis pertumbuhan kredit dan laba pada 2016 akan lebih baik dibandingkan tahun ini. "Tahun depan tampaknya sudah tumbuh lebih baik karena akhir tahun ini pun kita optimis sudah lebih baik daripada semester pertama," ucap Budi.

Pada 2016, Bank berkode BBRI ini menargetkan pertumbuhan kredit senilai Rp634,9 triliun atau tumbuh sebesar 14,6% pada Desember 2016.

Perseroan menargetkan penyaluran kredit akhir 2015 mencapai Rp 553,9 triliun. Hingga kuartal II/2015, BRI telah mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp503,6 triliun atau tumbuh 9,7%.

Sementara itu, untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada 2016 berada di level 2,5% atau sama dengan target NPL hingga akhir tahun ini. Per Juni 2015, NPL BRI berada di level 2,33%.

Walaupun memiliki predikat bank dengan laba terbesar, namun laba yang ditargetkan BRI pada 2016 hanya single digit saja yakni tumbuh 6% menjadi Rp26,1 triliun dari proyeksi akhir tahun ini yang senilai Rp24,5 triliun. Hingga Juni 2015, laba BRI tumbuh 1,16% menjadi Rp11,86 triliun.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper