Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro akan mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI untuk dapat mendorong ekspor Indonesia yang saat ini tengah tertekan.
"Saya akan dorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI untuk ekspor yang sifatnya perintis. LPEI ke depan akan saya nilai dari seberapa besar kesanggupannya mendukung ekspor-ekspor yang sifatnya adventurir, yang sifatnya perintis, baik rintisan produk maupun negara tujuan," ujarnya di Gedung OJK, Senin (28/9/2015).
Dia berharap LPEI ini dapat melakukan ekspor produk ke negara tujuan ekspor yang belum pernah dilakukan oleh Indonesia seperti Afrika, Asia Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah dan Amerika Latin. Selama ini, ekspor Indonesia kebanyakan dilakukan ke negara yang berada di Asia Timur
"Kalau cuma ekspornya ke Asia Timur, ASEAN nilainya rendah, Asia Timur profitnya tinggi. Saya enggak peduli bottom line, saya ingin lihat LPEI sudah bantu siapa saja," kata Bambang.
Menurutnya, salah satu sektor yang dapat didorong melalui LPEI untuk meningkatkan ekspor Indonesia yakni industri ekonomi kreatif. Pasalnya, sektor komoditas bukan lagi primadona untuk dapat menggenjot ekspor Indonesia.
Indonesia, lanjutnya, telah melewati masa yang panjang dan pernah bergantung pada sektor migas untuk menopang ekonomi Tanah Air.
Setelah kejayaan sektor migas berakhir, Indonesia lalu bergantung pada sektor padat karya atau manufacturing saat krisis keuangan asia.
Lalu, pada 2004, Indonesia masuk dan bergantung pada sektor ekonomi yang berbasis komoditas terutama crude palm oil (CPO), batubara, dan barang tambang lainnya.
"Kami sudah mengeluarkan Peraturan menteri keuanagn PMK untuk mendukung LPEI untuk menjalankan yang namanya national interest account. Hari ini kami terbantu, national interest yang akan dikembangkan adalah ekonomi kreatif," tutur Bambang.