Bisnis.com, MANADO--Beberapa perbankan mulai menggeser segmen pasar kredit pemilikan rumah ke kalangan menengah ke bawah seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat.
Hotman Nainggolan, Pimpinan Wilayah Bank Mandiri Area Manado PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) Area Manado, mengungkapkan pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menayalurkan KPR pada tahun ini.
“Intinya, kami selektif karena jika dilakukan terlalu ekspansif, KPR akan menyumbangkan kenaikan rasio kredit bermasalah [NPL],” katanya di Manado, Kamis (1/10/2015).
Bank Mandiri Area Manado menargetkan booking KPR senilai Rp280 miliar, termasuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Secara keseluruhan, Bank Mandiri berencana menyalurkan kredit consumer hingga Rp1,3 triliun sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, dirinya menuturkan fokus Bank Mandiri untuk ke KPR menyasar ke kalangan menengah atas. Tetapi, pada pertengahan tahun ini, pihaknya mengevaluasi target tersebut dan mengubahnya ke segmen kelas menengah ke bawah. “ Rasio NPL produk KPR ini cukup tinggi,” tambahnya.
Setali tiga uang, Pemimpin Cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Manado Giat Waluyo mengakui outstanding KPR melambat akibat pelemahan ekonomi. Tidak hanya itu, kebijakan penjualan rumah inden oleh Bank Indonesia dinilainya merupakan salah satu faktor melandainya penyaluran KPR tahun ini.
“Kami sedang gencar melakukan promosi untuk menarik calon nasabah. Kelebihan kami adalah KPR dengan angsuran tetap, berbeda dengan perbankan konvensional,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan penyaluran KPR untuk rumah murah memang cukup menggiurkan untuk dimasuki seiring dengan pelambatan ekonomi saat ini. Selain itu, Bank Muamalat terus meningkatkan perjanjian kerja sama (PKS) dengan developer. Hingga saat ini, bank syariah ini telah menggaet 10 developer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel