Bisnis.com, MANADO--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Manado tengah mengkaji sejumlah titik untuk menjadi daerah percontohan bagi program laku pandai.
Beberapa lokasi yang sedang dikaji adalah Kabupaten Kepulauan Siau, Likupang, dan Kabupaten Minahasa Selatan.
"Rencananya, program laku pandai di area kami yakni Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara akan mulai berjalan pada tahun depan," kata Johnny R. Tampubolon, CEO BNI Wilayah Manado, Rabu (28/10/2015).
Dalam rentang tujuh bulan ke depan, dirinya menargetkan mampu merekrut agen laku pandai sebanyak 3.000 orang.
Ketiga lokasi tersebut dipilih karena daerah tersebut merupakan sentra penghasil kelapa.
Lini usaha pertanian dan perikanan menurutnya merupakan dua sektor yang akan menjadi target ekspansi kredit BNI saat ini.
Sebelum nantinya diterapkan di Wilayah Sulutenggomalut, BNI telah melakukan proyek uji coba laku pandai di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Pada pilot project tersebut, BNI telah merekrut 30 agen yang nantinya diproyeksikan bakal menjalankan program laku pandai itu.
"Semua sedang dikaji visibilitasnya, termasuk ketersediaan jaringan internetnya. Kami sudah memiliki kantor kas atau layanan di lokasi-lokasi itu, tetapi jumlahnya masih terbatas," jelasnya.
Dalam layanan laku pandai itu, para agen akan mendapatkan komisi beragam (fee) mulai dari Rp3.000-Rp5.000 untuk pembelian pulsa ponsel, listrik, dan setoran tunai. Tidak hanya itu, BNI Area Manado juga telah membuka kantor kas baru di Lolak, Kabupaten Bolmong.
Rencana implementasi program laku pandai juga merupakan salah satu strategi ekspansi perseroan tersebut untuk meningkatkan transaksi keuangam baik dari sisi penghimpunan dana maupun kreditnya.
"Pada tahun depan, kami memutuskan tidak akan melakukan ekspansi berupa pembukaan kantor baru. Intinya, kami akan mengoptimalkan kantor yang sudah ada," jawabnya.