Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tanggapan Bank Sentral Terkait Penurunan BI Rate

Bank Indonesia mengungkapkan masih melakukan pengkajian terkait ruang penurunan suku bunga acuan atau BI rate kendati indeks harga konsumen telah mengalami dua kali deflasi.
Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mengungkapkan masih melakukan pengkajian terkait ruang penurunan suku bunga acuan atau BI rate kendati indeks harga konsumen telah mengalami dua kali deflasi.
 
BI Rate saat ini tetap berada di level 7,5% semenjak Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Februari 2015.
 
Dalam dua bulan terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen mencetak deflasi, masing-masing 0,05% pada September dan 0,08% pada Oktober.
 
Inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2015 sebesar 2,16% dan infasi tahunan (y-o-y) adalah 6,25%.
 
"Kita sambut baik bahwa ada deflasi 0,05% kemudain deflasi 0,08%. Ini tentu akan menjadi bahan untuk kita kaji pada saat selenggarakan Rapat Dewan Gubernur," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo di Hotel Borobudur, Rabu (4/11/2015)
 
Dalam menentukan apakah BI rate dapat turun atau tidak, Otoritas Moneter ini juga melihat perbaikan pada ekonomi domestik, seperti perbaikan di neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.
 
Neraca perdagangan Indonesia surplus US$1,02 miliar di September 2015. ‎Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2015 nilai surplus neraca perdagangan Indonesia adalah US$7,13 miliar
 
Kendati demikian, pihaknya tetap mewaspadai perkembangan kondisi ekonomi dunia.
 
"Cenderung sudah sampaikan bahwa kita lihat pada perbaikan di ekonomi domestik. Kita juga lihat perbaikan ada di neraca perdagangan dan transaksi berjalan Ini kondisi yang kita terus ikuti. Kondisi ekonomi dunia itu tentu harus kita waspadai. Kondisis domestik internasional harus kita pertimbangkan nanti akan dibahas di RDG," tuturnya.
 
Agus menambahkan Bank Indonesia menyambut baik langkah koordinasi antara pemerintah dan bank sentral untuk merespons yang selama ini dikeluarkan dalam bentuk kebijakan terpadu sehingga tentunya membawa hasil yang baik untuk Indonesia.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan saat ini bank sentral memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuannya.
 
Pasalnya, saat ini realisasi pergerakan inflasi sepanjang 2015 cukup terkendali sehingga gap antara BI rate dengan inflasi sudah sangat jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper