Bisnis.com, JAKARTA—PT Hutama Karya berencana mengajukan usulan penambahan penyertaan modal negara atau PMN senilai Rp8 triliun pada RAPBN-P 2016 guna memacu pembangunan tol trans Sumatra setelah pemerintah menambah empat ruas baru ke dalam penugasan kepada perseroan.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Hutama Karya (HK) Putut Ariwibowo mengatakan, semula usulan penambahan PMN yang diajukan HK untuk tahun 2016 adalah Rp5 triliun, walau akhirnya yang diusulkan kepada Komisi VI DPR RI hanya Rp3 triliun.
Akan tetapi, usulan tersebut pun tidak terakomodasi dalam APBN 2016. Keputusan dari DPR RI tersebut menyebakan HK harus menyusun ulang skema pendanaan empat ruas yang saat ini dalam penugasan.
Sementara itu, dalam waktu dekat, revisi atas Perpres 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol Di Sumatra akan segera terbit, yang berisi tambahan penugasan empat ruas lainnya kepada HK. Putut mengatakan, berdasarkan keputusan tersebut, HK akan mengajukan PMN lebih besar dalam RAPBN-P 2016 yang akan mulai dibahas pada kuartal II 2015.
“Empat ruas yang sekarang, kebutuhan total PMN untuk lima tahun sekitar Rp17 triliun. Kalau menjadi delapan ruas, itu butuh Rp44 triliun sampai 2020. Kalau nanti dibahas ulang, kami bisa ajukan Rp8 triliun untuk PMN 2016,” katanya, Kamis (5/11/2015).
Saat ini, HK tengah menangani ruas Medan-Binjai (17 km), Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km), Palembang-Indralaya (22 km), dan Pekanbaru-Dumai (126 km).
Sementara itu, ruas yang akan ditambahkan adalah Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 km), Pematang Panggang-Kayu Agung (85 km), Palembang-Tanjung Api-Api (100 km) dan Kisaran-Tebing Tinggi (60 km).
Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Sigit Roesanto mengatakan, pemerintah tengah mewacanakan untuk memacu ruas Padang—Bukit Tinggi (55 km) karena justru lahannya telah siap. Pemda dari sejumlah ruas lain yang tanahnya lebih siap pun sudah mulai meminta ruasnya diprioritaskan.
“Ini baru wacana ya, program dari Pak Presiden, walaupun sebenarnya di delapan ruas itu, Padang—Bukit Tinggi belum masuk,” katanya.
Penundaan persetujuan PMN bagi HK berdampak signifikan bagi percepatan pembangunan tol trans Sumatra. Ruas Bakauheni—Terbanggi Besar untuk sementara ditunda proses pembangunannya, sementara anggarannya dialihkan ke ruas Palembang—Indralaya.