Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revaluasi Aset, BNI Incar Kenaikan CAR Hingga 3%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan dapat meningkat setelah melakukan revaluasi aset.
BNI
BNI

Bisnis.com,JAKARTA— PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan dapat meningkat setelah melakukan revaluasi aset.

Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan dengan revaluasi aset, posisi CAR perseroan bisa bertambah 2%-3% pada akhir tahun.

“Menurut saya revaluasi itu jadi potensi bagus untuk bank. Saya rasa harus segera dimanfaatkan,” ujarnya usai paparan kinerja pada rangkaian acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015, Senin (9/11/2015).

Dari presentasi kinerja perseroan hingga kuartal III/2015, total aset emiten berkode BBNI ini senilai Rp456,46 triliun atau naik 11,9% secara tahunan dari Rp408,05 triliun. Adapun CAR perseroan tercatat sebesar 17,4%.

Rico menambahkan dengan peningkatan modal melalui revaluasi tersebut, bank dapat melakukan berbagai aksi korporasi, termasuk untuk tambahan penyaluran pinjaman dan kegiatan anorganik lainnya.

Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni memastikan perseroan bakal melakukan revaluasi aset sebelum akhir tahun ini, sejalan dengan insentif dari pemerintah melalui paket kebijakan V beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan jilid V adalah pemangkasan presentase pajak penghasilan (PPh) final revaluasi aset bagi badan usaha milik negara (BUMN), swasta, maupun perorangan.

Apabila pengajuan revaluasi aset dilakukan hingga akhir tahun ini, PPh final revaluasi dipangkas dari 10% menjadi 3%. Sedangkan jika pengajuan revaluasi aset dilakukan pada 1 Januari 2015 hingga 31 Juni 2015 besaran PPh final revaluasi menjadi 4% dan apabila revaluasi diajukan pada 1 Juli 2015 hingga 31 Desember 2016 besaran PPh final revaluasi diturunkan menjadi 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper