Bisnis.com,JAKARTA— PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. menargetkan loan to deposit ratio (LDR) pada akhir tahun ini dapat mencapai 86,75%. Adapun hingga September 2015, LDR Bank Jatim masih berada pada posisi 66,82%.
Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su’udi mengatakan pada kuartal IV/2015 ini, penyaluran kredit Bank Jatim bakal lebih terakselerasi sehingga target tersebut optimistis dapat tercapai.
“Akhir tahun ini ditarik dana Pemda dari anggaran, proyek-proyek kan sudah mulai jalan. Kemudian termasuk pembiayaan untuk jalan tol secara bertahap, itu konsorsium,” katanya saat ditemui Bisnis.com.
Su’udi menambahkan perseroan memang memiliki kelebihan dana setiap tahunnya. Dia mengklaim pendanaan di wilayah kerja mereka cukup baik, tidak sebanding dengan penyaluran kreditnya.
Hal ini yang menyebabkan LDR perusahaan tidak terlampau besar. Apalagi tahun ini, kata Su’udi, penyaluran kredit dirasa lebih sulit menghadapi kondisi perekonomian yang tengah tak baik.
Terbukti, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan hingga September 2015 mencapai Rp43,75 triliun atau tumbuh 22,55% secara year on year (y-o-y), sedangkan penyaluran kredit Rp29,24 triliun atau tumbuh 12,07% y-o-y.
Secara total, kata Su’udi, saat ini Bank Jatim memiliki dana lebih hingga Rp12 triliun. Selain bakal ditarik dana Pemda dan mengikuti konsorsium pembiayaan jalan tol, dana tersebut juga untuk transaksi pasar uang antarbank (PUAB).
Bank Jatim sendiri, kata Su’udi, bakal menyiapkan dana senilai Rp1,1 triliun untuk PUAB antar sesama bank pembangunan daerah. Nilai tersebut, katanya, melalui perhitungan kebutuhan dana 26 bank pembangunan daerah (BPD) pada akhir tahun melalui Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda).
“Ini dalam rangka akhir tahun, 26 BPD hitung berapa yang butuh, berapa yang lebih. Kalau BPD secara keseluruhan Rp3 triliun lebih [kebutuhan]. Kami suplai terbesar,” ujarnya.
Adapun terkait dengan konsorsium pembiayaan pembangunan jalan tol di Jawa Timur, perseroan menyiapkan cuan sekitar Rp2 triliun yang diprediksi bakal terserap seperlimanya akhir tahun ini.
Hingga akhir tahun nanti, Bank Jatim menargetkan kredit dapat bertumbuh 15%-17%, sedangkan DPK ditargetkan bertumbuh 15,25%-17,13%.