Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ABC Finance Bidik Pembiayaan Perumahan pada 2016

PT Anugerah Buana Central (ABC) Finance, perusahaan pembiayaan berkantor pusat di Malang, membidik pembiayaan perumahan pada 2016 terdampak melesunya bisnis otomatif pada tahun ini.
Ilustrasi perumahan/Bisnis.com
Ilustrasi perumahan/Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG—PT Anugerah Buana Central (ABC) Finance, perusahaan pembiayaan yang berkantor pusat di Malang, membidik pembiayaan perumahan pada 2016 setelah terdampak lesunya otomatif pada tahun ini.

Direktur Marketing PT ABC Finance Sugito Santoso mengatakan pembiayaan perumahan cukup prospektif karena nilai properti terus naik karena harga tanah yang selalu naik dari tahun ke tahun. Di sisi lain, risiko kredit macetnya juga tidak terlalu besar.

“Karena itulah, pembiayaan perumahan sangat prospektif,” ujarnya di Malang, Senin (30/11/2015).

Namun, kata dia, perusahaan pembiayaan tetap dituntut jeli saat meluncurkan pembiayaan perumahan. Lokasi rumah dan prospek kawasan harus dihitung sebagai risiko pembiayaan.

Artinya, jika lokasi bagus dan prospek kawasannya berkembang, maka risiko pembiayaannya relatif kecil. Artinya, jika pembiayaan perumahan macet, maka aset yang dikuasai perusahaan multifinance masih likuid.

Namun jika lokasinya kurang bagus, maka jika terjadi kredit macet, maka aset tersebut justru membebani perusahaan.

Oleh karena itulah, bagian appraisal rumah dituntut jeli saat menyurvei lokasi rumah dan kawasannya saat akan membiayai sektor tersebut.

Dia mengakui, aset tanah dan bangunan tidak se-likuid emas maupun saham. Dengan demikian, saat aset tersebut harus dilepas, tidak serta merta bisa langsung laku di pasar saat ditawarkan seperti emas dan saham.

Namun karena sumber pendanaan dari perusahaan multi finance bukan dari pihak ke tiga, terutama dari bank, melainkan dari dana pemiliknya sendiri, maka masalah tersebut tidak menjadi masalah.

Jika pun pelepasan aset membutuhkan waktu, perusahaan tidak dibebani harus membayar bunga bank maupun keuntungan kepada investor pihak ke tiga karena modal 100% dipenuhi pemilik.

Terkait dengan penyaluran pembiayaan, sepanjang 2015 sampai dengan November mencapai Rp6 miliar per bulan. Selama ini portolio kredit disalurkan kepada kendaran komersial, mobil passenger, dan lease back passenger.

Dengan lesunya bisnis otomatif, maka penyaluran pembiayaan di sektor juga menurun. Apalagi pembiayan di kendaraan komersial terganggu dengan munculnya pembunuhan aktifis lingkugan Salim Kancil di Lumajang sehingga kegiatan penambangan dihentikan.

Dampak penghentian usaha pertimbangan mendongkrak angka non performing loan (NPL) PT ABC Finance menjadi 6%. Idealnya, NPL hanya mencapai di bawah 4% karena batas maksimum yang ditoleransi Otoritas Jasa Kauangan (OJK) hanya 4%.

Dari sisi pertumbuhan penyaluran pembiayaan, realisasi sebesar itu turun sekitar 15% mengikuti turunnya penjualan otomatif yang mencapai 15%-20%.

“Karena itulah portofolio pembiayaan nanti kami alihkan dengan lebih berkonsentrasi pada pembiayaan perumahan. Kami harapkan total portofolio pembiayaan bisa tumbuh antara 10%-12% pada 2016,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper