Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa pembayaran digital yang terdiri dari transaksi melalui aplikasi mobile banking dan internet banking terus bertumbuh pada Juni 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa pembayaran digital hingga bulan keempat tahun ini mencapai 11,67 miliar transaksi atau tumbuh 30,51% secara tahunan (year-on-year/YoY), didukung oleh peningkatan seluruh komponen.
“Volume transaksi aplikasi mobile dan internet terus tumbuh masing-masing sebesar 32,16% YoY dan 6,95% YoY,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada hingga bulan keenam tahun ini tetap bertumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Perry lantas menjelaskan bahwa pembayaran melalui Quick Response Indonesian Standard (QRIS) juga tetap meningkat sebesar 148,5% YoY, didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Capaian itu diiringi pertumbuhan volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST sebesar 42,87% YoY menjadi 1,12 miliar transaksi, dengan nilai mencapai Rp2.788,31 triliun sepanjang kuartal II/2025.
Baca Juga
“Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 2,32 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp47.481,04 triliun di sepanjang triwulan II/2025,” imbuhnya.
Sementara itu dari sisi pengelolaan uang rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) terctat tumbuh 9,00% YoY menjadi Rp1.153,04 triliun sepanjang periode yang sama.
Adapun, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25% dalam RDG periode 15-16 Juli 2025.
Selain itu, suku bunga Deposit Facility juga dipangkas sebesar 25 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,00%.