Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank JTrust Indonesia Tbk. membidik pertumbuhan kredit pada tahun ini sebesar 28% dengan ditopang oleh struktur permodalan perusahaan yang tebal.
Corporate Secretary Bank JTrust Indonesia Adi Bintoro Soerjohoesodo mengatakan pada September 2015, perusahaan telah menerima suntikan modal senilai Rp400 milar. Kemudian, pada bulan berikutnya, entitas yang dulunya bernama Bank Mutiara ini pun telah menerbitkan obligasi subordinasi senilai US$25 juta.
Dengan tambahan modal inti dan modal pelengkap itu, Adi berujar capital adequacy ratio (CAR) Bank JTrust Indonesia naik ke level 18,6%.
“Pada tahun ini, kami akan melakukan ekspansi kredit sekitar 28% secara tahunan dengan memanfaatkan kelebihan CAR tersebut. Pasalnya, kami memiliki ruang untuk menyalurkan kredit sampai dengan CAR di atas 11% sesuai ketentuan ICAAP,” ujar Adi dalam surat elektroniknya kepada Bisnis.com, Selasa (19/1/2016).
Dengan kondisi rasio permodalan yang masih cukup besar, JTrust menepis bahwa akan melakukan penerbitan obligasi subordinasi. (Bank JTrust Kaji Penerbitan Obligasi Subordinasi)
Tahun ini, Adi mengutarakan bahwa pihaknya akan berfokus menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Adi melanjutkan, pada Oktober 2015, perusahaan pun telah melakukan transfer aset bermasalah ke sister company yakni J Trust Investment Indonesia (JTII).
“NPL [non-performing loan] yang kami transfer sejumlah Rp840 miliar sehingga NPL Netto kami turun dari 7,4% menjadi 2,9%,” tuturnya.
Adi meyakini, dengan rancangan ekspansi kredit pada tahun ini disertai upaya perbaikan dari perusahaan, posisi NPL tersebut bisa dikikis.
“Kami merupakan bank pertama yang melakukan transfer NPL melalui Asset Management Company yang berdomisili di Indonesia,” jelas dia.