Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berencana untuk memaksimalkan kontribusi kantor cabangnya yang berada di luar negeri dalam menghimpun dana.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan saat ini perseroan memiliki beberapa kantor cabang di London, New York, Tokyo, Singapura, dan Hongkong.
Namun, hingga kini kantor cabang tersebut belum dirasa optimal dalam menghimpun dana, terutama dalam bentuk simpanan berjangka atau deposito.
"Saya maunya tahun ini coba menggalakkan untuk menghimpun deposito. Bukan dari retailer, tapi ke perusahaan besar," katanya di Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Baiquni mencontohkan salah satu upaya untuk mengundang korporasi agar mau menyimpan dana dalam bentuk deposito di kantor cabang BNI adalah dengan menawarkan suku bunga simpanan yang menarik. Di Jepang, misalnya, suku bunga simpanan dikenal zero interestatau 0%.
Adapun, dirinya juga menginginkan nantinya simpanan yang dihimpun dari perusahaan-perusahaan besar tersebut dalam bentuk dolar Amerika Serikat.
"Kalau bunganya 1% untuk deposito dalam bentuk USD kan lumayan," ujar Baiquni.
Lebih lanjut, Mantan Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini juga menyatakan selama tidak ada larangan dari pihak regulator di luar negeri untuk penempatan dana di luar negara, maka dana-dana yang dihimpun dapat digunakan untuk pembiayaan di Tanah Air.
Adapun dari sisi bisnis, Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan hingga kini bisnis internasional menyumbang 5% ke total pendapatan perseroan.
Ke depannya, BNI disebutkan bakal terus berekspansi di segmen ini untuk menggenjot pendapatan dari bisnis internasional.
Pada 30 Desember 2015, emiten bersandi saham BBNI ini resmi mengantongi izin beroperasi dari otoritas di Myanmar untuk membuka kantor representatif di negeri Tanah Emas tersebut. Pada 4 November 2015, lanjut Rico, perseroan juga resmi beroperasi di Seoul, Korea Selatan. Rencananya, BBNI bakal membuka full branch di negeri Ginseng tersebut.
"BNI harusnya unggul dalam internasional bisnis karena kami ahli dan hakikat bisnis kami di situ. Tahun ini, setidaknya kami bidik segmen ini tumbuh di level 20%," ujar Rico.