Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. pada tahun ini menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan setara dengan proyeksi regulator.
Seperti diketahui, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan berada pada rentang 12% hingga 14%.
"Pertumbuhan kredit kami berkisar antara 12%--14%," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi kepada Bisnis, Selasa (26/1/2016).
Untuk mencapai target tersebut, Glen menyebut Bank Bukopin memilih penyaluran kredit salah satunya ke sektor industri kreatif.
Perseroan, lanjutnya, masuk ke industri kreatif secara bertahap mulai tahun lalu dengan pertimbangan sektor ini relatif lebih tahan terhadap kondisi ekonomi yang kurang kondusif.
Selain itu, kebutuhan pembiayaannya relatif kecil sehingga risiko sektor industri kreatif masih dapat dimitigasi.
Emiten dengan ticker BBKP tersebut juga fokus untuk meminimalisir risiko kredit hingga akhir tahun ini.
Kendati demikian, Glen optimistis tekanan pada risiko kredit pada 2016 akan menurun dengan adanya aksi pemerintah dan regulator industri keuangan.
Adapun untuk mendukung ekspansi, Glen menuturkan perusahaan yang dipimpinnya membutuhkan pendanaan.
Per kuartal III/2015 rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Bukopin tergerus sebesar 33 basis poin (bps) dari 14,49% menjadi 14,16% secara tahunan.
Perseroan diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun. "Perseroan lebih condong untuk rights issue atau menerbitkan obligasi," ujarnya.