Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. masih menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak terkait dengan pembayaran pajak atas revaluasi aset yang dilakukannya.
Direktur Strategy and Finance Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengatakan revaluasi aset perseroan telah selesai dilakukan pada akhir tahun lalu.
Dengan demikian, perseroan dipastikan mendapat insentif pemangkasan pajak atas aksinya ini menjadi sebesar 3% sebagaimana yang ditentukan pemerintah.
“Jadi (revaluasi aset). Kami sudah masukin akhir tahun lalu, tetapi belum terima dari Dirjen Pajak,” katanya.
Seperti diketahui, salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan jilid V adalah pemangkasan prosentase pajak penghasilan (PPh) final revaluasi aset bagi badan usaha milik negara (BUMN), swasta, maupun perorangan.
Apabila pengajuan revaluasi aset dilakukan hingga akhir tahun ini, PPh final revaluasi dipangkas dari 10% menjadi 3%. Sedangkan jika pengajuan revaluasi aset dilakukan pada 1 Januari 2015 hingga 31 Juni 2015 besaran PPh final revaluasi menjadi 4% dan apabila revaluasi diajukan pada 1 Juli 2016 hingga 31 Desember 2016 besaran PPh final revaluasi diturunkan menjadi 6%.
Adapun dengan aksinya ini, modal inti perseroan disebut telah mendekati Rp30 triliun atau batas minimum bank kelompok BUKU IV. “Akan mencapai ke situ [BUKU IV], almost, tetapi belum masuk,” ujarnya.
Wan menjelaskan perseroan melakukan revaluasi terhadap seluruh asetnya berupa tanah dan bangunan. Meski belum mau menyebutkan nilai dari hasil revaluasinya ini, dia mengatakan penambahan aset perseroan mencapai triliunan Rupiah.
“Nilainya [penambahan] triliunan, tetapi tidak sampai puluhan triliun. Itu masih confidential,” katanya.
Sejalan dengan penambahan asetnya, lanjut Wan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan pun dipastikan bakal bertambah. Sebelumnya, Wan pernah mengatakan melalui revaluasi aset, CAR perseroan diperkirakan bisa naik 1%.
Sementara itu, dari laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan per September 2015, CIMB Niaga memiliki modal inti atau tier 1 senilai Rp27,45 triliun (consolidated).
Adapun CAR BNGA per September 2015 berada di posisi 15,88% atau turun secara year on year (y-o-y) dari 16,02%. Wan pernah mengatakan perseroan bakal menjaga rasio kecukupan modalnya di atas 15% hingga akhir tahun ini.