Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan platform layanan digital banking dalam meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam transaksi perbankan nasabah perusahaan tidak luput dari incaran PT Bank CIMB Niaga Tbk. Tahun ini emiten berkode BNGA akan memperkuat layanan digital non-individu.
Chief of Transaction Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Hendra Lembong menyatakan penguatan bisnis ini disebutnya demi mengejar pertumbuhan dana murah. Sebab penting bagi pihaknya memiliki sumber dana kompetitif. Intinya supaya uangnya mereka ada di kami, rekening giro yang dana murah, seperti itulah konsepnya, jelasnya
Hendra melanjutkan layanan ini ditujukan bagi nasabah perusahaan seperti perusahaan dagang skala besar, lembaga keuangan baik bank maupun non-bank hingga usaha kecil menengah.
Layanan ini terbagi atas lima lini, yakni cash management, trade finance, value/supply chain, custody & fund; adcministration services serta trustee & loan agency services.
Penetrasi di sektor trade finance dilakukan dengan efisiensi bagi letter of credit. Selain itu sektor ini juga diperluas bank yang tengah ancang-ancang naik buku IV ini dengan memanfaatkan 1.000 kantor cabang yang tersebar di Asean dan layanan trade desk di sejumlah kota besar di Indonesia.
Lewat cara itu, pertumbuhan trade finance bisa meningkat hampir 50%. Kerja sama dalam penyediaan layanan baik cash management dan trade finance disinergikan dengan value chain, menghubungkan rantai bisnis ke pembiayaan distributor hingga ke pengecer dari para nasabah korporat.
Perseroan ikut serta menjadi bank kustodian di lini custody & fund; adcministration services. Sedangkan untuk lini trustee & loan agency services,perseroan menjadi administrator dalam pembayaran issue bond.
Demi pengembangan lebih lanjut, transaction banking ini juga diintegrasikan produk consumer banking yang mendorong cashless bagi beberapa jenis industri seperti e-commerce, pelabuhan, dan transportasi.
Adapun untuk industri pelabuhan, waktu tunggu barang di pelabuhan menjadi lebih singkat. Di sektor transportasi, bank yang dulunya bernama Bank Niaga ini bekerja sama dengan perusahaan transportasi digital dalam registrasi dan pembayaran insentif pengemudi.
Efek dominonya bahkan bisa membidik pengemudi ojek per orangan. Dirinya memperkirakan ada 80-100 pengemudi yang tiap harinya potensial membuka rekening ponsel. Hal ini efisien digunakan untuk transfer pendapatan kepada keluarga meskipun masih mengemudi.