Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 poin menjadi 6,75% dengan suku bunga deposit fasility 4,75% dan lending facility 7,25% berlaku mulai 18 Maret 2016.
Dengan penurunan BI Rate tersebut, Bank Indonesia berharap perbankan segera merespons penurunan suku bunga acuan tersebut dengan menurunkan suku bunga deposito yang akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit.
Juda Agung Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia mengatakan transmisi ekonomi yang diharapkan sebagai dampak dari penurunan BI Rates dan Giro Wajib Minimum (GWM) belum berjalan kuat.
"Kami lihat transmisinya sudah berjalan tapi belum kuat. Bunga deposito baru turun 7 bps. Bunga kredit baru turun 4 bps. Jadi masih kecil dari penurunan BI Rate yang 75 poin," ujar Juda dalam konferensi pers di kompleks Bank Indonesia, Kamis (17/3/2016).
Juda menambahkan, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kali ini, Bank Indonesia memutuskan untuk tidak menurunkan GWM karena kondisi likuiditas yang sudah menunjukkan perbaikan.
"Kami beharap dengan likuiditas yang kami jaga cukup, perbankan diharapkan untuk segera merespon dengan menurunkan suku bunga deposito dan kredit. Selain itu ketersediaan kredit bagi dunia usaha karena likuiditasnya cukup," ujar Juda.