Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Turunkan Kembali Bunga Deposito

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kembali menurunkan suku bunga deposito sebesar 25 basis poin. Dengan adanya penurunan ini, maka suku bunga deposito yang diterapkan BCA per 16 Maret 2016 menjadi 5% untuk simpanan deposito di bawah Rp5 miliar dan 5,5% untuk simpanan deposito di atas Rp5 miliar.n
Direktur Utama BCA Jahja Setiaadmadja. /Bisnis.com
Direktur Utama BCA Jahja Setiaadmadja. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kembali menurunkan suku bunga deposito sebesar 25 basis poin. Dengan adanya penurunan ini, maka suku bunga deposito yang diterapkan BCA per 16 Maret 2016 menjadi 5% untuk simpanan deposito di bawah Rp5 miliar dan 5,5% untuk simpanan deposito di atas Rp5 miliar.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan penurunan kembali suku bunga deposito BCA. Efek penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 1% oleh Bank Indonesia, BCA mendapatkan tambahan likuditas sebesar Rp4 triliun.

"Karena dari penurunan GWM kita dapat Rp4 triliun jadi saat ini likuiditas BCA berlebihan," ujar Jahja saat dihubungi Bisnis, Rabu (16/3/2016) malam.

GWM merupakan instrumen moneter yang digunakan Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Tujuannya agar bank dapat memenuhi kewajibannya terhadap penarikan simpanan masyarakat jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan penurunan GWM akan menambah likuiditas perbankan sekitar Rp34 triliun. Penurunan BI Rate diharapkan bisa efektif mendorong penyaluran kredit oleh perbankan.

Penurunan bunga deposito BCA ini juga sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah yang mengimbau bunga kredit bisa menjadi lebih rendah.

Untuk saat ini, BCA masih belum berencana untuk menempatkankelebihan dana yang dimilikinya pada secondary reserve atau dana cadangan sekunder lantaran kondisi dana cadangan sekunder tersebut sudah lebih dari cukup.

Dana pada cadangan sekunder yang dimiliki BCA saat ini sekitar Rp67,47 triliun atau naik 4,7%. cadangan sekunder ini terdiri dari penempatan di Bank Indonesia sebesar Rp60,48 triliun dan penempatan pada bank lain sebesar Rp6,98 triliun.

Dalam rencana bisnis bank-nya BCA menyiapkan dana sekitar Rp100 triliun yang digunakan untuk penyaluran kredit per tahun. Tahun ini BCA menargetkan kredit tumbuh 10% atau naik Rp38,76 triliun pada 2016 dari realisasi kredit Rp387,64 triliun per Desember 2015.

Selain untuk pinjaman, BCA juga memberlakukan pencadangan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Pada 2015, nilai NPL BCA meningkat 0,1% dari 0,6% pada 2014. BCA menargetkan nilai NPL bisa berada pada kisaran yang sama seperti 2015 di angka 0,7%.

Sepanjang 2015, bank swasta terbesar di Indonesia ini telah delapan kali melakukan penurunan suku bunga deposito masing-masing sebesar 25 basis poin atau sebanyak 2%. Dengan demikian, saat ini suku bunga deposito yang diterapkan oleh BCA lebih rendah daripada suku bunga maksimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper