Bisnis.com, MANGUPURA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Denpasar menyatakan tingkat literasi keuangan masyarakat Bali masih sangat rendah yaitu di bawah 10%.
Risang Widoyoko, Pemimpin BNI Kantor Wilayah Denpasar, mengatakan pihaknya melihat dari kalangan mahasiswa yang masih belum paham sekali mengenai fungsi dan peran perbankan di Bali khususnya.
“Kami melihat beberapa mahasiswa masih sangat minim pengetahuan akan fungsi dan peran perbankan ini dan kami terus berupaya mengembangkan dunia pendidikan dan perekonomian khususnya di Provinsi Bali, salah satunya dengan memberikan edukasi keuangan di kalangan mahasiswa. Menurut kami di kalangan mahasiswa ekonomi saja tingkat literasi keuangannya masih sekitar 10%,” ujarnya usai memberikan edukasi keuangan kepada sekitar 150 mahasiswa Universitas Udayana, Kamis (17/3/2016).
Dia menambahkan program edukasi keuangan mahasiswa tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap program OJK guna meningkatkan literasi keuangan kepada konsumen dan masyarakat.
Program tersebut untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, serta keyakinan kepada mahasiswa sehingga mereka memiliki tingkat literasi keuangan yang baik serta mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
Dalam kegiatan edukasi tersebut, mahasiswa selain diberi pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan keuangan, mereka juga diberikan tips dalam membuat proposal usaha, pengajuan dana, permohonan kredit, serta berbagai kiat dan strategi lainnya.
“Kami berharap nantinya para mahasiswa setelah lulus kuliah tidak bingung dan hanya membawa setumpuk map untuk mengajukan lamaran pekerjaan, tetapi cukup dengan menciptakan ide-ide kreatif dan mewujudkannya menjadi peluang bisnis,” ujarnya.
Selain di kalangan mahasiswa, pihaknya juga akan datang ke lembaga-lembaga sosial maupun organisasi-organisasi lain bersama dengan bank-bank komersil lainnya.
“Selain mereka mempunyai tingkat literasi keuangan yang baik, kami berharap juga dapat mendorong tumbuhnya wirausaha di Bali ini. Memang saat ini kami melihat kecenderungan para mahasiswa itu mereka setelah lulus mungkin tidak mempunyai bayangan apapun, dan dengan adanya pembekalan dari kami paling tidak mereka mempunyai bayangan untuk mulai merintis usaha-usaha kecil,” paparnya.