Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) belum berencana menurunkan suku bunga depositonya paska penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 bps sesuai dengan yang diprediksi pihaknya.
"Sementara lihat dulu lah kan baru dua hari turun. Memang sudah, ini in line dengan perkiraan kita, kan bunga deposito (BCA) kemarin sudah turun 0,25%," ujar Jahja kepada Bisnis, Jumat (18/3/2016).
Sepanjang 2015, bank swasta terbesar di Indonesia ini telah delapan kali melakukan penurunan suku bunga deposito, masing-masing sebesar 25 basis poin atau sebanyak 2%.
Dengan demikian, saat ini suku bunga deposito yang diterapkan oleh BCA lebih rendah daripada suku bunga maksimal yang ditetapkan Bank Indonesia.
Per 16 Maret 2016, bank swasta terbesar di Indonesia ini menurunkan suku bunga depositonya menjadi 5% untuk simpanan deposito di bawah Rp5 miliar dan 5,5% untuk simpanan deposito di atas Rp25 miliar.
Jahja menambahkan ihwal penurunan kembali suku bunga deposito BCA.
Efek penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 1% oleh Bank Indonesia, BCA mendapatkan tambahan likuiditas sebesar Rp4 triliun.