Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga 7 Mei 2016 sebesar Rp39,12 triliun. Angka ini masih jauh dari target yang dipasang oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang mencapai Rp120 triliun.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharam mengatakan, meskipun demikian sejak digulirkan pertama kali pada 2007, KUR sudah berkembang secara pesat.
"Dari sisi anggaran, bila pada tahun 2007 hanya tersedia Rp27 triliun, kini sudah tersedia mencapai Rp100-120 triliun" ujar Agus di Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Dijelaskan, kompetisi tingkat suku bunga KUR juga terus digenjot juga terus bergeser hingga masuk ke single digit, yaitu 9%. Bahkan, rencananya, tahun depan akan turun lagi menjadi 7%.
Eksistensi kredit yang ditujukan untuk pengusaha kecil ini juga telah banyak melibatkan multisektor. Bank penyalur KUR pun saat ini tidak hanya bank pelat merah milik pemerintah (BUMN) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) saja.
"Bank swasta pun sekarang sudah mulai turut menjadi penyalur KUR. Begitu juga koperasi yang tengah digodok untuk menjadi penyalur KUR. Sektor KUR juga sudah berkembang ke sektor lain. Sekarang sudah ada KUR khusus TKI dan UKM yang berorientasi ekspor," papar Agus.
Rencananya, Kementerian Koperasi dan UKM akan menambah daftar lembaga penyalur KUR menjadi 35 lembaga yang terdiri dari bank dan nonbank. Hingga saat ini baru 15 lembaga yang sudah menandatangani MoU dengan Kementerian Koperasi dan UKM terkait dengan penyaluran KUR.