Bisnis.com, JAKARTA - BNI Syariah bertekad menggenjot perluasan pangsa pasar melalui produk-produk pembiayaan perbankan syariah.
Plt Direktur Utama BNI syariah Imam Teguh Saptono menyampaikan peluang investasi perbankan di Indonesia saat ini cukup besar dengan jumlah penduduk muslim 70%, sedangkan market share saat ini masih berkisar 5%.
Partisipasi BNI Syariah dalam acara ini --pemeran Islamic Development Bank (IDB) 2016 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo)-- juga akan efektif dikarenakann expo ini dihadiri lebih dari 50 negara peserta yang didominasi oleh sejumlah negara di Timur Tengah dan Asia seperti Arab Saudi dengan latar belakang berbagai sektor seperti perbankan syariah, asuransi dan lembaga simpan pinjam.
“Berbagai strategi dan inovasi dilancarkan oleh semua pelaku perbankan syariah tak terkecuali ekspansi bisnis dari perbankan syariah. Dalam hal ini, BNI Syariah bersinergi melalui optimalisasi shared services dan shared business dengan BNI induk”, katanya melalui siaran pers Rabu (18/5/2016)
Dengan optimalisasi shared services, nasabah BNI Syariah dapat menggunakan fasilitas teknologi digital yang dimiliki BNI seperti mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri), EDC (Electronic Data Capture), dan kemudahan bertransaksi finansial melalui e-banking BNI meliputi sms banking, mobile banking dan internet banking. Tak hanya itu, untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah melalui layanan syariah sharia chanelling outlet atau SCO.
Sementara itu, BNI Syariah juga melakukan shared business dengan BNI meliputi pembiayaan supply chain dengan nasabah komersial, kartu pembiayaan Hasanah Card, kartu migran, kartu haji dan umrah serta transaksi luar negeri/SKBDN.