Bisnis.com, JAKARTA--Satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BRISat kembali ditunda peluncurannya.
Seperti diketahui, BRISat pada awalnya dijadwalkan akan meluncur pada 8 Juni 2016 dan diundur menjadi 16 Juni 2016 untuk mengganti konektor cairan antara kriogenik bagian atas roket Ariane 5 dengan landasan peluncuran ELA-3.
Adapun, jadwal peluncuran 16 Juni 2016 kembali ditunda menjadi 17 Juni 2016 waktu Kourou, Guyana Perancis karena adanya gangguan di koneksi umbilical dengan bagian atas peluncur.
Dalam keterangan resmi BRI, Kamis (16/6/2016), pihak manajemen Arianespace, perusahaan peluncur BRISat, langsung melakukan perbaikan dan membutuhkan waktu 24 jam untuk memastikan agar seluruh fungsi berjalan dengan baik.
CEO Arianespace Stephane Israel mengatakan pihaknya harus memastikan semuanya aman sebelum satelit diluncurkan.
“Kondisi yang terjadi saat ini memang seperti itu. Namun, kami tetap harus memastikan, agar peluncuran roket Ariane 5 dalam menjalankan misi V230, dengan membawa Brisat bersama satelit EchoStar XVIII, berjalan dengan lancar, aman dan sukses,” ujar Stephane.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyampaikan pihaknya bisa memahami alasan penundaan peluncuran ini.
Apalagi, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Arianespace, bahwa mereka bisa menghentikan peluncuran jika ditemukan anomali yang bisa mengganggu peluncuran.
“Kami sangat memahami penundaan ini. Ini adalah standar prosedur mereka untuk melakukan cek dan ricek yang merupakan bagian dari Quality Control (QC). Bagi kami keamanan tetap yang utama. Kami serahkan sepenuhnya kepada Arianespace untuk melakukan yang terbaik,” kata Asmawi.
Asmawi menambahkan, saat ini seluruh tim sudah berada di Kourou dalam kondisi sehat dan berharap misi peluncuran BRIsat pada 17 Juni 2016 bisa berjalan dengan sukses.