Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Reasuransi: Reindo dan Indonesia Re Resmi Merger

PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) resmi melakukan penandatangan akta penggabungan atau merger kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re).
Reindo resmi merger dengan Indonesia Re/Reindo
Reindo resmi merger dengan Indonesia Re/Reindo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) resmi melakukan penandatangan akta penggabungan atau merger kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re).

Direktur Utama Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane mengatakan proses penandatangan merger Reindo kedalam Indonesia Re dilakukan setelah melalui proses persiapan yang cukup panjang untuk melakukan perpindahan portofolio bisnis.

"Road map pembentukan reasuransi nasional ini dimulai pada 2015, hingga akhirnya proses penandatangan akta penggabungan baru resmi dilaksanakan hari ini," kata Frans ketika dijumpai seusai penandatangan akta penggabungan Reindo kedalam Indonesia Re, Kamis (23/6/2016).

Dia menuturkan, pascapenggabungan Reindo kedalam Indonesia Re, maka Indonesia Re akan mulai beroperasi menjalankan kegiatan bisnis reasuransi dengan didukung oleh dua anak perusahaan yaitu PT Asuransi Asei Indonesia di bidang usaha asuransi umum dan PT Reasuransi Syariah Indonesia (Reindo Syariah) di bidang usaha reasuransi syariah.

"Kedepannya kami fokus melakukan pengembangan bisnis, dan ditargetakan sampai dengan akhir tahun ini kami bisa membukukan pendapatan premi Rp6 triliun," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Gatot Trihargo mengatakan pembentukan perusahaan reasuransi nasional merupakan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasi defisit transaksi berjalan.

Menurutnya, dengan adanya perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, diharapkan akan mengurangi capital outflow premi reasuransi yang saat ini nilainya mencapai Rp20 triliun per tahun.

"Kami berharap keberadaan perusahaan reasuransi raksasa ini bisa mengatasi persoalan beban defisit transaksi berjalan neraca pembayaran Indonesia di sektor jasa keuangan dan potensi kehilangan penerimaan pajak," jelasnya

Adapun, untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan reasuransi berpelat merah tersebut, dia mengungkapkan pemerintah berkomitmen memberikan dukungan dengan meningkatkan permodalan perusahaan sehingga Indonesia Re mampu bersaing di kancah regional dan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper