Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oktober 2016, Suku Bunga Kredit BTN Turun Jadi 9,5%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana menurunkan suku bunga kredit secara bertahap guna mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia. Mengingat bulan depan suku bunga acuan Bank Indonesia akan beralih menjadi 7 Days Repo Rate.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana menurunkan suku bunga kredit secara bertahap guna mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia. Mengingat bulan depan suku bunga acuan Bank Indonesia akan beralih menjadi 7 Days Repo Rate. 

Direktur Utama BTN Maryono menyebutkan suku bunga kredit yang ditawarkan pihaknya pada Oktober 2016 akan menjadi single digit. 

"Kami memang merencanakan penurunan bunga secara bertahap, mulai Oktober itu sudah bunga di satu digit di kisaran 9,5%," ujar Maryono, Rabu (13/7/2016). 

Selain itu, dengan adanya aturan pelonggaran loan to value (LTV) yang akan efektif diberlakukan Agustus mendatang, tidak serta merta ada perubahan yang signifikan. Pihaknya masih akan melihat kondisi dan situasi hingga kuartal IV/2016 tentang dampak pelonggaran LTV terhadap permintaan kredit. 

BTN belum memiliki rencana merevisi target pertumbuhan kredit di 2016. Hingga kuartal III/2016, Maryono memperkirakan pertumbuhan kredit sudah sesuai dengan rencana awal.

"Yang jelas rencana kami sudah optimistis diawal tahun dan kami telah menunjukkan pencapaian target-target itu sudah di atas target yang dibuat serta di atas rata-rata industri dengan pertumbuhan kredit saat ini sebesar 20%," ujar Maryono. 

BTN mencatatkan pertumbuhan kredit secara year on year sebesar 18,5% sampai akhir Mei 2016. Segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi masih tumbuh paling besar pada angka 28,2% secara.

Selain itu, pertumbuhan segmen KPR non-subsidi sebesar 14,6%, sedangkan pertumbuhan kredit konstruksi untuk pengembang tumbuh 22,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper