Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data laba industri perbankan per Mei 2016 hanya tumbuh tipis sebesar 2,76%.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan OJK hari ini, Selasa (19/7/2016), laba bersih perbankan per Mei 2016 senilai Rp46,01 triliun atau tumbuh 2,76% secara tahunan dari Rp44,76 triliun.
Pertumbuhan laba ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 2,11% secara tahunan dari Rp36,84 triliun menjadi Rp37,62 triliun.
Lebih rinci, kelompok bank persero mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,7 triliun per Mei 2016 atau turun 3,75% secara year on year (y-o-y) dari Rp22,55 triliun. Kemudian, bank umum swasta nasional (BUSN) devisa membukukan laba bersih senilai Rp13,5 triliun atau tumbuh 4,49% secara y-o-y dari Rp12,92 triliun.
Sementara itu, laba BUSN nondevisa memperoleh laba bersih sebesar Rp243 miliar, turun 75,4% secara y-o-y dari Rp988 miliar. Adapun laba kelompok bank pembangunan daerah (BPD) tercatat tumbuh 25,67% secara y-o-y menjadi Rp5,43 triliun dari Rp4,23 triliun.
Lalu, kelompok bank campuran mencatatkan pertumbuhan laba tertinggi sebesar 41,71% secara y-o-y menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,01 triliun. Sementara laba kelompok bank asing tercatat tumbuh 23,93% secara y-o-y menjadi Rp3,7 triliun dari Rp2,98 triliun.
Lebih tingginya pertumbuhan laba per Mei 2016 seiring dengan penyaluran kredit yang juga mulai naik pada bulan yang sama. Pada bulan tersebut, kredit perbankan tercatat mencapai Rp4.100,14 triliun atau naik 8,17% secara tahunan dari Rp3.790,55 triliun.
Adapun per April 2016, kredit perbankan tumbuh lebih rendah sebesar 7,77% secara tahunan menjadi Rp4.035,93 triliun dari Rp3.745,06 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
