Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Mayapada Tbk. belum memiliki rencana untuk mengambil pinjaman luar negeri.
Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan sejauh ini perseroan tidak memiliki utang luar negeri karena portfolio kredit valas perseroan relatif tidak besar.
Selain itu, emiten dengan kode saham MAYA ini juga hanya memberikan kredit valas apabila nasabah memiliki pemasukan riil dalam valas juga.
“Ke depan kami belum memiliki rencana untuk mengambil pinjaman keluar negeri,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/9/2016).
Statistik Utang Luar Negeri Indonesia yang diterbitkan Bank Indonesia menunjukkan pada Juli 2016, nilai ULN industri perbankan senilai US$29,55 miliar atau turun 9,16% secara tahunan (year on year) dari US$32,53 miliar.
Haryono menuturkan dengan menurunnya utang luar negeri bank mengindikasikan bahwa bank-bank tidak menambah utang valuta asing baru.
Bank-bank juga telah membayar angsuran dan bunga pinjamannya, sehingga total outstanding ULN bank menurun.
“Ini artinya kebutuhan bank akan dana valas juga berkurang karena permintaan kredit dari sektor riilnya juga menurun sebagai akibat dari lesunya perekonomian, baik domestik maupun global,” katanya.