EDUKASI DUIT: Cara Memproduksi uang

Menurut hukum kekekalan energi Newton, energi bisa berubah bentuk. Misalnya, energi air terjun di bendungan menggerakkan turbin yang memutar bungkusan kumparan magnet berupa dinamo pembangkit energi listrik.

Uang itu pun seperti listrik. Uang diproduksi dengan dasar kekuasaan. Kekuasaan itu ada sumber tenaga seperti bendungan air. Kekuasaan itu sumbernya dari ikatan relationship.

Mengapa orang hidupnya kesulitan beban?  Karena kebanyakan orang tidak menggunakan relationship. Alhasil Seperti di gambar orang naik sepeda motor bawa barang setinggi gunung oleh karena itu kebanyakan orang wobbling / gemetar mengangkat beban berat.

Mengapa sulit membangun relationship?

1. Kita salah diajarkan "lupakan kebaikan yang kamu lakukan ". Teori ini akhirnya berujung sepeda motor bawa beban sendiri. Cara yang benar adalah berperilaku kelompok.  Seperti kelompok serigala juga berbagi peran 4-5 anggota.

Bagaimana kita membangun relationship bila setiap kali kita pun melupakan kebaikan yang dilakukan. Alhasil di antara kita tidak terjalin ikatan.

2. Ikatan interaksi akhirnya berdasarkan transaksional. Berdasarkan benefit. Ikatan model begini tidak ada gunanya. Ikatan yang berkah itu seperti ikatan ibu dan kandungannya. Itu ikatan berkah Ilahi berdasarkan mercy rahmat pengampunan Tuhan.

Harta terbesar seseorang adalah menjalin ikatan relationship. Tetapi kenapa relationship selama ini seperti "Ada uang abang sayang tak ada uang abang melayang"?

Itu karena ikatan relationship berdasarkan transaksional.Hubungan semacam itu percuma tidak akan memproduksi kekuasaan.  Kuasa Tuhan hadir dalam bentuk ikatan berkah leverage diantara manusia satu dengan manusia lain membentuk ikatan berkah berbasis "rahmat pengampunan" Tuhan.

Rahasia berkah adalah trio berkah DRB yaitu Damai, Rahmat, dan Berkat.

Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Hidup Merupakan Pembesaran Berkah" yang baru terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com