Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia mengincar pertumbuhan 20% dari pembiayaan infrastruktur pendukung ekspor.
Ngalim Sawega, CEO Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) menuturkan saat ini pemerintah tengah gencar mendorong pembangunan pusat logistik berikat (PLB) untuk menekan biaya logistik. Indonesia Eximbank sebagai bagian dari pemerintah, kata Ngalim, akan berupaya mensukseskan program ini melalui dukungan pembiayaan.
"Sejauh ini kami sudah menyalurkan untuk infrastruktur penunjang ekspor sebesar Rp14 triliun," kata Ngalim, Senin (31/10/2016).
Ngalim mengatakan pemerintah tengah mengimprove sistem logistik, dengan sistem ini para pengusah ekspor impor akan lebih mudah karena semua fasilitas terpusat di PLB. Melalui model ini maka importir dapat harga bahan baku impor lebih mudah, sedangkan calon eksportir yang belum memiliki kemampuan perdagangan internasional dapat melepaskan produknya ke PLB untuk kemudian disalurkan ke pasar internasional.
Lebih lanjut, Ngalim mengatakan, Indonesia Eximbank akan menyediakan besaran pembiayaan berdasarkan kebutuhan. Dia mengatakan semakin besar PLB, maka Indonesia Eximbank akan semakin ekspansif memberikan dukungan pembiayaan.
"Kami akan dukung dari financing, sedangkan besarannya tergantung dari masing-masing pelaku, sizenya. Besaran kredit disesuaikan dengan hasil assesment kredit," katanya.
Selain memberikan dukungan infrastruktur, Indonesia Eximbank kata Ngalim, juga memberikan dukungan bagi produk unggulan produksi UMKM yang memiliki potensi di pasar internasional. Indonesia Eximbank kata dia tengah mengembangkan Program Khusus Rintisan Eksportir Baru atau Coaching Program for New Exporters (CPNE).