Bisnis.com, JAKARTA - Bank yang menandatangani Global Master Repurchase Agreement (GMRA) belum semuanya sudah melakukan transaksi repo.
Secara keseluruhan sekarang ini ada 73 bank yang menandatangani GMRA. Adapun yang melakukan transaksi repo baru 39 bank. Adapun dari 10 bank asing di Tanah Air baru 4 bank yang sudah tanda tangan dan 2 yang sudah aktif transaksi.
Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah mengutarakan penyebab belum menyeluruhnya bank yang melakukan transaksi repo lantaran pinjaman antarbank ini butuh collateral supaya lebih aman. Selain itu, repo pun tidak seperti pasar uang antarbank karena membutuhkan dokumentasi menyeluruh.
Lantaran belum terbiasa dengan prosedur di pasar repo, imbuhnya, mungkin bank cenderung merasa lebih repot menjalankannya. Pasalnya selain membutuhkan dokumentasi menyeluruh, dalam bertransaksi di pasar repo juga harus memikirkan mitigasi risikonya.
“Aspek lain yang mungkin melatarbelakangi adalah belum turunnya izin direksi untuk bermain di dalam repo,” ucap Nanang, di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Oleh karena itu, Bank Indonesia berusaha terus mengedukasi kepada bank bahwa pasar ini aman karena adanya collateral.
Volume transaksi harian repo sekarang rerata berkisar Rp1 triliun, dan sempat mencapai Rp4 triliun. Adapun untuk outstanding pasar repo sekarang sebesar Rp9,9 triliun, naik signifikan dibandingkan awal tahun yang baru di kisaran Rp4,6 triliun.
