Bisnis.com, JAKARTA— Mandiri Sekuritas memprediksi Bank Indonesia akan menahan suku bunga 7 days reverse repo rate (7DRRR) pada level 4,75%.
Dalam riset Mandiri Sekuritas yang diterima, Senin (14/11/2016), Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy mengatakan meskipun data ekonomi solid, bank sentral diyakini akan menahan suku bunga 7DRRR pada 4,75% pada rapat dewan gubernur langkah pencegahan.
Berdasarkan website BI, RDG selanjutnya akan digelar pada 16 November-17 November 2016.
Dia menilai, rupiah sudah terdepresiasi 3,26% month-to-date, sejalan dengan negara berkembang lain di tengah ketidakpasian global. Untungnya, lanjut Leo, Bank Indonesia sudah menunjukkan komitmennya untuk menstabilkan nilai tukar dengan posisi penutupan rupiah pada Rp13.288 per dolar AS pekan lalu.
BI juga menyerap Rp5,1 triliun surat utang negara (SUN) dan membeli kembali obligasi (buy back) senilai Rp500 miliar sebagai usaha menstabilkan pasar obligasi.
“Kami meyakini aktivitas intervensi BI akan berlanjut di pasar valas dan obligasi ke depannya,” katanya dalam riset.
Sebagai informasi, neraca pembayaran (BoP) hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan kuartal II/2016, atau mencapai US$5,7 miliar dari US$2,2 miliar. Capaian tersebut didongkrak oleh kenaikan signifikan pada surplus transaksi finansial (financial account) ditambah semakin sempitnya defisit neraca berjalan (CAD).
Untuk CAD, defisit menyempit ke -1,8% dari -2,2% pada kuartal sebelumnya. Adapun, angka itu menjadi yang terendah sejak kuartal I/2012.